MENDONGENG DI KELAS OUTDOOR CAPTHER 3


Pagi itu saya dan teman-teman Kelas Outdoor Capter 3, sudah sampai di Desa Kunti Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo. Meski jalan yang kita lalui cukup berliku, namun semangat kita untuk bisa bermain bersama anak-anak sangat besar. Persiapan secukupnya sempat kita lakukan, hingga akhirnya kegiatan senam, mendongeng dan mewarnai lancar terlaksana. Dan yang manis lagi ada penampilan tari Jatil dan Bujang Ganong yang ditampilkan oleh anak-anak di akhir acara. Kebetulan disini saya mendapat tugas untuk mendongeng, ceritapun sudah saya siapkan sebelumnya. Berikut cerita mendongeng di Kelas Outdoor Capther 3:

Di suatu desa, ada dua anak yang semangat dan ceria. Satria dan Nina namanya, mereka suka berpetualang. Suatu saat mereka mendapat tugas dari guru mereka untuk mengenali alam. Setelah mendapat ijin dari orang tua merekapun menuju hutan di dekat desanya untuk melaksanakan tugas dari sang guru. Ditengah perjalanan mereka berdua bertemu dengan seekor kodok. Betapa kagetnya mereka saat si kodok ternyata bisa bicara. Si kodok menangis tersedu-sedu, karena dia terbawa jauh oleh air sungai dari tempat tinggalnya saat bermain. Si kodok minta tolong pada satria dan Nina untuk mengantarkanya pulang ke hulu sungai. Di tengah perjalanan mereka bertemu dengan ayam, karena tidak tau arah menuju hulu sungai si kodok pun bertanya kepada ayam dimana letak hulu sungai. Namun ayam ini adalah hewan yg lucu, dia meminta si kodok Nina dan satria menirukan suara dan gayanya. Setelah hal itu mereka lakukan, ayam menunjukkan arahnya.


Selanjutnya Satria, Nina dan Kodok sampai di tepian sungai yang lebih tinggi. Namun mereka kebingungan bagaimana cara menyeberang sungai yg cukup besar itu untuk bisa sampai di hulu. Tiba-tiba datanglah buaya. Buaya bersedia menyeberangkan mereka asal mereka memberi sang buaya makanan. Tanpa pikir panjang Satria, Nina dan Kodok menyanggupi tawaran buaya. Setelah sampai di seberang Nina memberikan bekalnya yang dia bawa dari rumah. Namun ternyata si buaya tidak mau menerimanya, karena buaya fikir bekal Nina terlalu sedikit untuk dimakan. Buaya pun mengejar mereka untuk disantap. Beruntung datanglah sang kuda yg menyelamatkan mereka. Kuda menyuruh Satria, Nina dan Kodok untuk naik ke punggungnya untuk membawa mereka ke hulu sungai. 

Kodok sangat senang akhirnya bisa sampai di hulu tempat tinggalnya, dan bisa berkumpul kembali dengan  teman serta saudaranya. Akhirnya si kodok bisa kembali ke habitat nya.
Namun dilain pihak, Nina dan Satria kebingungan caranya untuk kembali, karena mereka takut dikejar2 oleh buaya. Si kuda pun tidak kurang akal. Dia membawa Nina dan satria bertemu singa si raja hutan. Semua hewan tunduk kepadanya karena singa dikenal sebagai hewan yg bijaksana.

Setelah bertemu singa pun bercerita pada Satria dan Nina, tentang kenapa buaya mengejar dan akan memangsa mereka. Dulunya hutan itu, jadi hutan yg aman dan damai. Namun manusia datang dan memburu hewan, membakar hutan bahkan mencemari lingkungan atau menebang pohon sembarangan. Sehingga ekosistem/ kehidupan yg ada di hutan jadi rusak. Sehingga banyak hewan yang kekurangan makanan dan menyerang manusia. Nina dan Satria cukup sedih mendengar cerita sang singa dan berjanji untuk ikut menjaga kelestarian alam. Kemudian Sang singa mengantarkan mereka pulang ke dekat desa. 

Satria dan Nina sangat senang dengan pengalaman yg mereka dpt di hutan. Merekapun menulis pengalaman mereka tersebut untuk dikumpulkan sebagai tugas kepada sang guru.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

'Tips Mengatasi Anyang - Anyangan dengan Uri-Cran'

Dilematika Kemasan Laundry

Mari Bijak Bersuara LPSK Melindungi, Lawan Korupsi !!!