Dilematika Kemasan Laundry



Penggunaan Plastik Dalam Usaha Laundry

Cerita ini berawal dari keresahan saya dalam penggunaan tas kresek. Suatu ketika saya membaca tulisan pada Rubrik Kompasiana dengan judul: “Kemasan Laundry Berpotensi Menjadi Sumber Sampah Plastik!”. Tentu plastik bukan sesuatu yang simpel dalam tulisan tersebut, karena berkenaan dengan UU No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah. Penggunaannya pun diatur dalam Surat Edaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya dan Beracun Nomor: S.1230/PSLB3-PS/2016 tentang Harga dan Mekanisme Penerapan Kantong Plastik Berbayar SE 1230/2016. Aturan ini disepakati oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dengan Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), dan Asosiasi Pengusaha Ritel Seluruh Indonesia (APRINDO).

Cukup membingungkan jika harus membahas aturan, namun secara tidak langsung sampah plastik memang berdampak buruk bagi lingkungan. Alasan mengapa sampah plastik berdampak buruk bagi lingkungan karena sifat plastik yang memang susah diuraikan oleh tanah meskipun sudah tertimbun bertahun-tahun. Plastik baru bisa diuraikan oleh tanah setidaknya setelah tertimbun selama 200 hingga 400 tahun. Bahkan ada sebuah penelitian yang menyebutkan bahwa sampah plastik bisa terurai dalam waktu 1000 tahun lamanya. Proses lamanya terurai inilah yang kemudian mengakibatkat dampak sampah plastik buruk bagi lingkungan, seperti munculnya zat kimia yang dapat mencemari tanah sehingga berkurang tingkat manfaat dan kesuburannya. Selain itu, dengan proses yang susah diuraikan, sampah plastik juga dapat membunuh sang pengurai tanah. Sehingga wajar saja apabila tingkat kesuburan yang dimiliki tanah berkurang. Dengan mengetahui fakta ini alangkah baiknya kita, selaku masyarakat Indonesia, menyadari bahwa penggunaan plastik sebenarnya tidak baik, apabila secara berlebihan dalam penggunaannya. Dan juga janganlah lupa untuk tidak membuang sampah secara sembarangan, termasuk sampah plastik.

Bahan Tas Kain
Jika anda mulai bertanya apa hubungan dilematika sampah plastik dengan kehidupan saya?. Jawabnya karena saya memiliki usaha laundry kiloan di rumah. Tidak bisa dipungkiri penggunaan plastik dan kresek setiap harinya membutuhkan biaya yang tak sedikit. Maraknya minimalisir penggunaan kantong plastik, cukup menyita fikiran saya. Alhasil saya harus putar otak untuk membantu pemerintah dan masyarakat dalam rangka go green. Belum sepenuhnya memang karena biasanya pakaian setelah dicuci dan diberi pewangi harus dimasukkan plastik agar wanginya bertahan lama. Namun yang kemudian terfikirkan oleh saya adalah dalam penggunaan kresek/ tas plastik besar sebagai wadah kemasan laundry. Biasanya pelanggan menggunakan tas kresek untuk mewadahi baju-baju kotor menuju laundry. Namun tak jarang kresek hanya bisa digunakan beberapa kali yang akhirnya jadi sampah. Beberapa laundry lain di tempat lain memakai kresek dengan label mereka sebagai service untuk pelanggan sekaligus promosi.

Tas Laundry
Dari kebutuhan wadah kemasan dan keresahan penggunaan kantong plastik inilah akhirnya terfikirkan untuk membuat sendiri wadah ramah lingkungan, sebagai kemasan yang tentu bisa digunakan berulang kali oleh pelanggan. Sudah bukan hal biasa laundry yang menggunakan totebag/ tas kain, mungkin saya bisa pesan/ membelinya dengan mudah, namun saya putuskan untuk membuatnya sendiri. Kebetulan saya bisa jahit, sehingga selain mencuci baju dan menyetrika, menjahit baju yang rusak memang bagian dari service laundry kami. Selanjutnya saya putuskan untuk membeli kain yang cukup murah namun kuat, saya potong dan kombinasikan dengan warna yang menarik. Saya siapkan peralatan yang dibutuhkan, jahit sendiri totebag tersebut, dan sebagian saya berikan pada pelanggan setia sebagai penghargaan karena telah setia bersama laundry saya. Kemudian totebag ini saya sablon dengan label laundry saya maka akan mampu jadi sarana promosi juga. Bahkan sempat iseng saya upload di media sosial sebagai produk untuk dijual, dan ternyata ada berbagai tanggapan di kolom komentar. Semoga dapat jadi inspirasi teman laundry yang lain.

Jadilah totebag/ tas laundry yang semoga bermanfaat untuk pelanggan ala Antary Laundry dan Jahit. Mungkin ini langkah awal saya untuk mewujudkan laundry yang go green. PR saya selanjutnya adalah sepenuhnya menghapus pengggunaan kantok plastik untuk kemasan laundry, menggantinya dengan plastik ramah lingkungan atau menggunakan kertas sebagai gantinya . Bagi rekan-rekan yang memiliki ide kritik dan saran saya tunggu ^_^     
 

Komentar

  1. Keren idenya mba. Di rumah juga pernah membuka usaha laundry kiloan dan memang benar, banyak banget sampah plastik yang menggunung. Kayaknya suatu hari nanti pengen buka lagi dan ide ini sangat mengisnpirasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya pak Alhamdulillah kalau menginspirasi bapak. Masih belajar untuk ngisi blog, kebetulan ada pengalaman dalam dunia perlaundryan yang ternyata cukup ada dilematikanya. Tapi iya berusaha terus untuk berinovasi. Ditunggu cerita laundry barunya, maaf lambat balas komentarnya..

      Hapus
  2. Keren Mba..! Inspiratif

    semoga banyak yang mengikuti jejak Mba, dan moga usahanya makin berkembang

    BalasHapus
  3. ide brilliant mbak! klo saya mau order tote bag/ tas laundry dari antary bisa mbak?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

'Tips Mengatasi Anyang - Anyangan dengan Uri-Cran'

Mari Bijak Bersuara LPSK Melindungi, Lawan Korupsi !!!