Manfaat Madu Sebagai Obat

Gambar Madu

Siapa yang tidak kenal madu?  Kalau itu tentang kesehatan pasti kenal lah yaa, kecuali madu yang lain :D. Ok, kita akan bahas madu lebah yang bermanfaat bagi kesehatan. Seperti dalam Al Qur’an disebutkan madu sebagai salah satu asyifa atau berarti obat, sebagaimana disebut dalam terjemahan surat dalam Al Qur’an berikut: 

''... Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.'' (QS An Nahl:69).

Segala sesuatu yang diciptakan Allah SWT pasti tak ada yang sia-sia. Di antara ciptaan Sang Khalik yang istimewa adalah lebah.  Serangga yang satu ini menempati posisi penting dibanding serangga lainnya. Tak heran jika lebah dijadikan salah satu nama surat dalam Alquran. Lebah memang spesial. Ia merupakan makhluk Allah SWT yang banyak memberi manfaat dan kenikmatan kepada manusia. Madu berasal dari sari bunga dan menjadi obat bagi bermacam-macam penyakit manusia. Sedangkan Alquran mengandung inti sari dari kitab-kitab yang telah diturunkan kepada nabi-nabi zaman dahulu ditambah dengan ajaran-ajaran yang diperlukan oleh semua bangsa  sepanjang masa untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

Kemukjizatan madu sebagaimana disampaikan Alquran telah terbukti secara ilmiah. Dalam Tafsir Alquran, Sayyid Quthb mengungkapkan, madu sebagai obat penyembuh penyakit sudah dibuktikan secara ilmiah oleh para pakar kedokteran. Inilah salah satu bukti kebenaran ayat Alquran yang harus diyakni umat manusia. Di dunia Islam, penggunaan madu sebagi obat sudah diterapkan sejak zaman Nabi Muhammad  SAW. Pada saat itu, madu digunakan  untuk mengobati penyakit diare. Lem lebah yang berasal dari madu juga sangat berkhasiat untuk mengobati berbagai macam penyakit.

Kajian khasiat madu secara ilmiah juga telah diteliti oleh ilmuwan Muslim terkemuka di era keemasan Islam, yakni Ibnu Sina (890-1037). Bapak kedokteran dunia dan pemikir Muslim agung di abad ke-10 M itu tercatat sebagai dokter  yang mengulas mengenai khasiat madu dari segi kesehatan dan dunia kedokteran. Selama hidupnya Ibnu Sina banyak mengkonsumsi madu sehingga awet muda dan berumur panjang. Madu, menurut Ibnu Sina, dapat menyembuhkan berbagai penyakit dari yang ringan sampai yang berat, seperti tekanan darah tinggi dan jantung. Madu juga dapat menurunkan suhu badan serta mengatur sekresi, sehingga dapat menghilangkan penyakit demam.

Ibnu Sina  juga telah meneliti khasiat madu untuk perawatan kecantikan tubuh. Menurut Ibnu Sina,  madu dan minyak zaitun mampu menjadi obat mujarab yang digunakan sebagai kosmetika yang memiliki  beragam khasiat. Madu dan minyak zaitun menurut Ibnu Sina,  bisa mengencangkan kulit muka dan seluruh kulit badan. Kedua bahan alami yang mendapat perhatian khusus dalam Alquran itu mampu menghilangkan flek-flek hitam dan jamur kulit.  Selain itu, madu dan minyak zaitun juga bisa menghaluskan kulit dan mengurangi kerutan pada wajah. Yang tak kalah menariknya, Ibnu Sina pun telah menemukan fakta bahwa minyak zaitun dan  madu mampu menghilangkan bau badan yang tak sedap, serta bisa memberikan vitamin pada kulit dan melembabkannya. Selain untuk kosmetik, madu juga bisa digunakan untuk bearagam kegunaan lainnya. Mulai dari makanan, obat-obatan sampai bahan untuk alat-alat kecantikan. Adalah Ibnu Sina  seorang dokter legendaris sepanjang masa – yang telah berhasil  membuktikan kebenaran khasiat madu tersebut, dalam usia tua.  Konon, Ibnu Sina masih tetap kelihatan sehat dan segar bugar layaknya seorang pemuda, karena terbiasa mengonsumsi madu.

Hasil penelitian terakhir yang dikeluarkan dari Universitas Moskow, menyatakan madu ternyata juga mengandung logam alumunium, boron, krom, tembaga, timbal, titanium, seng, asam organik, asetilkolin, hormon, antibiotik, zat antiracun serta zat antikanker. Zat-zat ini sangat penting untuk memperlancar proses biokimia tubuh dan proses penyembuhan aneka penyakit. Sementara kandungan enzim dalam madu dilaporkan paling tinggi jika dibandingkan dengan mahanan lainnya. Penelitian ini juga menyebutkan madu diyakini dapat menyembuhkan tukak lambung (maag), radang usus, serta kesulitan buang air besar (sembelit). Jadi sangat baik memang untuk mengkonsumsi madu dalam keseharian kita. Bahkan sekarang ini tak jarang madu dikreasikan menjadi berbagai olahan minuman dan makan yang enak.

Madu dan Nutrisi Sehat

Khasiat Madu dalam Kajian Medis
Madu terdiri dari beberapa kandungan, di antaranya air, karbohidrat, vitamin seperti vitamin B dan C, mineral seperti kalsium, zat besi, dan sodium. Masyarakat kerap memanfaatkan madu sebagai obat untuk meredakan batuk, alergi, diare, dan asma. Tidak hanya itu, sebagian orang juga ada yang memanfaatkannya untuk berbagai permasalahan kulit, seperti mengatasi jerawat, meredakan kulit gatal, dan menyembuhkan luka. Jika Anda tertarik menggunakan madu sebagai obat tradisional, ada baiknya Anda mengetahui manfaat madu yang sebenarnya dari ranah medis. Berikut ini penjelasan mengenai manfaat madu dari segi medis. Bahkan ada penelitian - penelitian yang pernah dilakukan berkenaan dengan penyakit - penyakit yang dapat disembuhkan dengan madu.

* Mengobati sakit kulit

Dalam ensiklopedia Kemukjizatan Penciptaan Hewan karya DR Magdy Shehab diungkapkan, pada 1965 Moltarnog berhasil mengobati orang-orang yang terkena radang kulit dengan menggunakan campuran cairan alkohol bersuhu 85 derajat dengan lem lebah. Madu berkhasiat  mengobati sakit kulit seperti borok dan bisul. Cara pengobatannya pun terbilang mudah.  Madu yang cair dipanaskan sehingga menjadi adonan lunak menjadi lem lebah. Setelah itu, lem lebah dilipat dan diletakkan di atas kulit yang terluka kemudian dibalut dengan kain tipis. Sehingga kulit yang terluka itu menjadi kering dan berjatuhan. Selain itu, G Mikhmediarof juga berhasil menyembuhkan pasiennya yang terkena radang kulit syaraf atau eksim kronis dengan obat gosok lem lebah. Sementara itu, P Ityasof mampu mengobati luka bakar dengan lem lebah. Dengan komposisinya yang menakjubkan. Lem lebah ini sangat luar biasa khasiatnya. Lem lebah bisa membunuh kuman dan mengaktifkan zat untuk memperbanyak sel kulit. 

* Mengobati sakit mulut

Seorang dokter gigi terkemuka, F Romanoff, menyatakan, bahwa lem lebah dengan kadar  dua hingga empat persen dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit akibat sariawan maupun luka bernanah di dalam mulut. Cairan lem lebah yang dicampur dengan perasan tanaman lidah buaya juga sangat baik untuk mengobati sariawan. Campuran lem lebah dan sari lidah buaya ini juga baik untuk mengobati luka bernanah pada selaput mulut. Untuk menyembuhkan radang di sekitar gigi, diperlukan cairan lem lebah sebanyak 20 tetes dengan campuran alkohol 15 hingga 20 persen, lalu direbus hingga mendidih. Kemudian cairan tersebut didinginkan dalam suhu kamar selama satu sampai dua hari. Baru setelah itu, cairan tersebut digunakan untuk berkumur-kumur bagi penderita radang di sekitar gigi tersebut.

Dr Agard, seorang dokter dari Denmark telah melakukan kajian terhadap pasien-pasiennya yang terkena radang tenggorokan. Dia meminta kepada pasiennya untuk berkumur dengan madu yang telah dicairkan sebanyak dua sampai tiga kali dalam satu hari. Selain itu, penderita radang tenggorokan juga diminta untuk meminum madu. Hal ini perlu dilakukan mengingat madu bisa meningkatkan kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit.

* Mengobati sakit pernapasan

Seorang dokter bernama Urich telah mengobati berbagai macam penyakit pernapasan seperti penyakit paru-paru, radang hidung, pilek, maupun radang saluran pernafasan dengan menggunakan lem lebah. Cara pengobatannya, 60 gram lem lebah dan 40 gram intisari madu diletakkan di sebuah wadah alumunium dengan kapasitas 300 hingga 400 ml. Lalu wadah yang berisi lem lebah dan intisari madu tersebut diletakkan di dalam wadah stainless berisi air mendidih. Pada saat proses inilah, zat-zat aktif fetonsedat dalam lem lebah akan memanas dan menguap bersama air. Uap inilah yang harus dihisap oleh para penderita penyakit saluran pernafasan sebanyak dua kali sehari sampai penderita sembuh dari penyakit yang dideritanya.

* Penyakit mata

Dr Mosahrankof  berhasil mengobati penyakit mata dengan dengan menyuntikkan cairan madu sebanyak 0,3 hingga 1 persen ke dalam kantong konjungtifa (selaput pada pelupuk mata). Setelah itu, pasien yang berpenyakit mata akan mengalami penurunan rasa sakit pada matanya. Selain itu pusing yang diderita penderita penyakit mata juga berkurang hingga sembuh.

* Mengobati sakit pencernaan

Dr Gorpateno melakukan pengobatan terhadap para pasiennya yang mengalami luka di usus. Dia memberikan 50 hingga 60 tetes cairan madu satu setengah jam sebelum pasien tersebut makan sebanyak tiga kali sehari. Masa penyembuhan itu berlangung dalam jangka waktu tiga hingga empat pekan.
Pada beberapa manfaat lainnya, madu terbukti berkhasiat. Meski demikian hasil tersebut didapat hanya dari satu penelitian atau penelitian pada tahap awal saja. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kebenaran manfaat madu dari segi medis. Manfaat yang dimaksud antara lain:
  • Meningkatkan stamina.
  • Mengatasi alergi.
  • Mengurangi kolesterol tinggi.
  • Mengobati diare.
  • Meringankan kondisi setelah operasi mata.
  • Meningkatkan kesuburan.
  • Mengatasi kulit gatal.
  • Mengobati iritasi kulit akibat terbakar matahari.
  • Meringankan asma.
  • Mengatasi masalah kekurangan gizi.
Seaman Apakah Madu? 

Jika dikonsumsi dan dioles ke kulit dengan dosis yang tepat, kemungkinan besar madu aman. Anak-anak di atas usia setahun juga secara umum bisa mengonsumsi madu. Tapi sebaiknya hindari memberi madu kepada bayi atau anak di bawah usia setahun untuk menghindari risiko botulisme. Botulisme adalah kondisi keracunan akibat racun yang diproduksi bakteri dan berpotensi fatal. Terlepas dari itu, perlu diketahui bahwa tidak semua madu aman. Ada jenis madu yang berkemungkinan tidak aman jika dikonsumsi, yaitu madu yang berasal dari nektar Rhododendron. Madu jenis ini berisiko menyebabkan tekanan darah rendah, nyeri dada, dan masalah pada jantung karena madu jenis tersebut mengandung racun.

Kemungkinan madu aman dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui. Namun demi menjaga keselamatan si Kecil, lebih baik ibu hamil dan menyusui menghindari konsumsi madu. Bagi Anda yang memiliki alergi serbuk sari, lebih baik hindari mengonsumsi madu karena cairan manis ini terbuat dari serbuk sari yang bisa menyebabkan reaksi alergi. Jika Anda ingin mengonsumsi madu, ada baiknya untuk memastikan terlebih dahulu apakah produk tersebut sudah terdaftar di BPOM RI, Halal MUI, Depkes, Dinkes atau tersertifikasi lembaga terkait. Artinya pilihlah madu yang sudah melalui proses pengolahan, sehingga ada jaminan keamanan. Perhatikan pula tanggal kedaluarsa yang tercantum pada kemasan. Jika ragu, konsultasikan kepada dokter mengenai konsumsi madu untuk mengobati kondisi tertentu.

Sumber: 

http://www.republika.co.id/berita/shortlink/67157
www.alodokter.com/manfaat-madu-ditinjau-dari-sisi-medis

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dilematika Kemasan Laundry

'Tips Mengatasi Anyang - Anyangan dengan Uri-Cran'

Mari Bijak Bersuara LPSK Melindungi, Lawan Korupsi !!!